Abstraksi
Pada
bulan Juli 2017, Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,41
persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,99
pada bulan Juni 2017 menjadi 128,51 pada bulan Juli 2017. Angka inflasi
ini berada di atas angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,22
persen.
Untuk
wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar
0,50 persen dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,05 persen.
Inflasi
Nusa Tenggara Barat bulan Juli 2017 sebesar 0,41 persen terjadi karena
adanya kenaikan harga yang ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada
Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,86
persen; Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,58 persen; Kelompok Transport,
Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,37 persen; Kelompok Kesehatan
sebesar 0,23 persen; Kelompok Sandang sebesar 0,17 persen; Kelompok
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,1 persen;
Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,06 persen.
Komoditas
terbesar penyumbang inflasi adalah Nasi Dengan Lauk, Daging Ayam Ras,
Angkutan Udara, Tongkol Pindang, Bandeng/Bolu, Tongkol/Ambu-Ambu,
Selar/Tude, Mie, Batu Bata/Batu Tela dan Kangkung.
Komoditas
terbesar yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi adalah Bawang
Putih, Tomat Sayur, Angkutan Dalam Kota, Apel, Cakalang/Sisik, Daging
Sapi, Cumi-Cumi, Jeruk, Udang Basah dan Angkutan Antar Kota.
Laju
inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender Juli 2017 sebesar 2,60
persen lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender Juli 2016
sebesar 2,51 persen. Sebaliknya laju inflasi “tahun ke tahun” Juli 2017
sebesar 2,70 persen lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi “tahun
ke tahun” di bulan Juli 2016 sebesar 4,79 persen.
Dari
82 kota yang menghitung IHK, tercatat 59 kota mengalami inflasi dan 23
kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-bau
sebesar 2,44 persen diikuti Kota Tual sebesar 2,29 persen. Sedangkan
inflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,01 persen diikuti
Kota Tasikmalaya sebesar 0,03 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota
Merauke sebesar 1,5 persen dan deflasi terkecil terjadi di Kota Metro
sebesar 0,07 persen.