Hasil
pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) di Nusa Tenggara Barat
tercatat sebanyak 598,7 ribu usaha/perusahaan non pertanian meningkat
9,93 persen dibandingkan dengan hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE06) yang
berjumlah 544,6 ribu usaha/perusahaan. Bila dibedakan menurut skala
usaha, 593,7 ribu usaha/perusahaan (99,2 persen) berskala Usaha Mikro
Kecil (UMK) dan 4,9 ribu usaha/perusahaan (0,8 persen) berskala Usaha
Menengah Besar (UMB).
Jumlah
usaha/perusahaan menurut lapangan usaha, didominasi oleh lapangan usaha
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda
Motor (Kategori G) sebanyak 285,2 ribu usaha/perusahaan atau 47,64
persen dari seluruh usaha/perusahaan yang ada di Nusa Tenggara Barat,
demikian juga dengan penyerapan tenaga kerja terbesar yaitu 418,57 ribu
tenaga kerja (29,52 persen).
Lombok
Timur tercatat menjadi kabupaten paling banyak memiliki jumlah
usaha/perusahaan yang mencapai 149,3 ribu atau 24,9 persen
usaha/perusahaan di Nusa Tenggara Barat yang didominasi oleh usaha
kategori G sebanyak 74.546 usaha (49,9 persen).
Hasil
pendaftaran SE2016 menunjukkan usaha/perusahaan non pertanian di Nusa
Tenggara Barat menyerap tenaga kerja sebanyak 1,4 juta orang dimana 92,5
persen diserap oleh Usaha Mikro Kecil. Ini berarti Usaha Mikro Kecil
memegang peranan situasi ketenagakerjaan di Nusa Tenggara Barat.