Nusa Tenggara Barat, 2016: Margin Perdagangan dan Pengngkutan Komoditas Bawang Merah Mencapai 87,77%

Survei pola distribusi perdagangan beberapa komoditas (Poldis) 2017 merupakan survey yang bertujuan untuk mendapatkan pola distribusi perdagangan dan margin perdagangan pengangkutan mulai dari produsen sampai dengan konsumen akhir. Data yang dikumpulkan merupakan data tahun 2016.

Pemilihan komoditas strategis dalam Survei Poldis berdasarkan kriteria sebagai berikut: komoditas yang paling banyak dikonsumsi masyarakat berdasarkan Survei Biaya Hidup; komoditas yang cukup berperan dalam pembentukan inflasi; komoditas yang mempunyai kontribusi cukup besar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB); komoditas yang memiliki dampak cukup besar terhadap kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, komoditas terpilih untuk Survei Poldis 2017 adalah beras, cabai merah, bawang merah, daging sapi, dan daging ayam ras.

Distribusi perdagangan suatu komoditas dari produsen sampai ke konsumen di Provinsi Nusa Tenggara Barat melibatkan seluruh pelaku usaha distribusi yaitu produsen, distributor, subdistributor, agen, pedagang grosir, pedagang pengepul, importir, swalayan/ supermarket/pedagang eceran. Namun demikian, tidak semua pelaku usaha distribusi perdagangan terlibat dalam pola utama distribusi.

Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) adalah kompensasi pedagang sebagai penyalur barang yang merupakan selisih antara nilai penjualan dengan nilai pembelian. Margin inilah yang merupakan ukuran besarnya output dari kegiatan perdagangan. Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) menggambarkan selisih antara nilai penjualan dengan nilai pembelian yang mengikutsertakan biaya pengangkutan.