Abstraksi
Pada
bulan Mei 2017, Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,52
persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 126,59
pada bulan April 2017 menjadi 127,25 pada bulan Mei 2017. Angka inflasi
ini berada di atas angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,39
persen.
Untuk
wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar
0,49 persen dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,64 persen.
Inflasi
Nusa Tenggara Barat bulan Mei 2017 sebesar 0,52 persen terjadi karena
adanya kenaikan harga yang ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada
Kelompok Bahan Makanan sebesar 1,26 persen; Kelompok Perumahan, Air,
Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,49 persen; Kelompok Transport,
Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,42 persen; Kelompok Sandang
sebesar 0,32 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok &
Tembakau sebesar 0,12 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,1 persen;
Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,04 persen.
Komoditas
terbesar penyumbang inflasi adalah Daging Ayam Ras, Tarip Listrik,
Bawang Putih, Jeruk, Tomat Sayur, Sepeda Motor, Bandeng/Bolu,
Selar/Tude, Apel dan Telur Ayam Ras.
Komoditas
terbesar yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi adalah Bawang
Merah, Beras, Cabai Rawit, Kol Putih/Kubis, Cabai Merah, Anggur, Tarip
Pulsa Ponsel, Bahan Bakar Rumah Tangga, Telepon Seluler dan Teri.
Laju
inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender Mei 2017 sebesar 1,60 persen
lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender Mei 2016 sebesar 0,34
persen. Begitu juga dengan laju inflasi “tahun ke tahun” Mei 2017
sebesar 3,89 persen lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi “tahun
ke tahun” di bulan Mei 2016 sebesar 3,24 persen.
Dari
82 kota yang menghitung IHK, tercatat 70 kota mengalami inflasi dan 12
kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar
0,96 persen diikuti Kota Lhokseumawe sebesar 0,9 persen. Sedangkan
inflasi terendah terjadi di Kota Bulukumba sebesar 0,02 persen diikuti
Kota Sampit sebesar 0,02 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Manado
sebesar 1,13 persen dan deflasi terkecil terjadi di Kota Pematang
Siantar sebesar 0,01 persen.