Abstraksi
Pada
bulan Agustus 2016 Nusa Tenggara Barat mengalami deflasi sebesar 0,34
persen. Angka deflasi ini berada di bawah angka deflasi nasional yang
tercatat sebesar 0,02 persen.
Dari
82 kota yang menghitung IHK, tercatat 49 kota mengalami deflasi dan 33
kota mengalami inflasi. Deflasi terbesar terjadi di Kota Kupang sebesar
0,87 persen diikuti Kota Pare-pare sebesar 0,8 persen. Sedangkan deflasi
terkecil terjadi di Kota Cilegon sebesar 0,01 persen diikuti Kota
Malang sebesar 0,03 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari
sebesar 1,27 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Kendari sebesar
0,01 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami
deflasi sebesar 0,44 persen dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,08
persen.
Deflasi
Nusa Tenggara Barat bulan Agustus 2016 sebesar 0,34 persen terjadi
karena adanya penurunan indeks pada Kelompok Transport, Komunikasi &
Jasa Keuangan sebesar 1,57 persen dan Kelompok Bahan Makanan sebesar
0,98 persen. Sedangkan kenaikan indeks terjadi pada Kelompok Sandang
sebesar 0,45 persen; Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
sebesar 0,31 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan
bakar sebesar 0,21 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,2 persen dan
Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,2 persen.
Laju
inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (Agustus 2016 – Desember
2015) sebesar 2,16 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (Agustus
2016 – Agustus 2015) sebesar 4,04 persen.