Tanggal Rilis | : | 1 Februari 2016 |
Ukuran File | : | 0.85 MB |
Abstraksi
Penghitungan
Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan
Januari 2016 tercatat Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar
106,56; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 97,01; Nilai Tukar Petani
Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,51; Nilai Tukar Petani Peternakan
(NTPT) 116,44 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 100,33. Nilai
Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap
(NTN) tercatat 106,05 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat
91,07. Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 105,53
yang berarti NTP bulan Januari 2016 mengalami penurunan 0,65 persen
bila dibandingkan dengan bulan Desember 2015 dengan Nilai Tukar Petani
sebesar 106,22.
Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang
diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan
indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan
Januari 2016 tercatat 112,13 yang berarti mengalami peningkatan 0,12
persen dibandingkan bulan Desember 2015 dengan Nilai Tukar Usaha
Pertanian 111,99.
Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan
Januari 2016, terdapat 12 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 21
provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di
Provinsi Maluku yaitu sebesar 0,92 persen, dimana indeks harga yang
diterima meningkat hingga 1,20 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar
terjadi di Provinsi Sumut yaitu sebesar 1,22 persen, dimana indeks
yang diterima petani menurun sebesar 0,94 persen.
Pada bulan
Januari 2016, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa
Tenggara Barat sebesar 1,07 persen. Inflasi disebabkan karena terjadinya
peningkatan indeks konsumsi rumah tangga pada 6 kelompok pengeluaran
yaitu kelompok Bahan Makanan (2,18 %), Makanan Jadi, Minuman, Rokok
& Tembakau (0,89 %), Perumahan (0,32 %), Kesehatan (0,15 %),
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga (0,12 %), Sandang (0,11 %).
Sedangkan kelompok Transportasi & Komunikasi mengalami penurunan
indeks sebesar 1,21 persen.