Dalam upaya meningkatkan kwalitas Publikasi
Daerah Dalam Angka (DDA) 2018, pada hari Rabu tanggal 11 April 2018 di
aula BPS Kabupaten Sumbawa diadakan rapat koordinasi penyusunan
publikasi DDA yang terdiri dari Publikasi Kabupaten Dalam Angka (KDA)
dan Kecamatan Dalam Angka (CDA). Rapat dihadiri oleh beberapa utusan
dari Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) dan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumbawa serta BPS
Kabupaten Sumbawa sendiri. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk
membahas Penyusunan kedua publikasi tersebut mengingat kedua produk yang
dihasilkan oleh BPS tersebut merupakan primadona di kalangan pemerintah
daerah.
Seperti sebuah kutipan, “Membangun Data itu Mahal,
Tetapi Membangun Tanpa Data Lebih Mahal”. Sejalan dengan itu, Bapak
Ir.H.Ibrahim,M.Si, Kepala Diskominfotik dalam sambutannya menyampaikan
bahwa data statistik yang menjadi tanggung jawab BPS sangat dibutuhkan
sebagai dasar penyusunan kebijakan dalam pembangunan suatu daerah. Akan
tetapi satu hal yang disoroti oleh beliau adalah mengenai perbedaan data
yang dihasilkan oleh BPS dibandingkan dengan dinas-dinas terkait. Hal
tersebut wajar mengingat proses, teknik serta cara pengumpulan data yang
digunakan antara kedua instansi berbeda.
Pada kesempatan yang
sama, Kepala BPS Sumbawa, bapak Ir. Agus Alwi, menjelaskan kepada
seluruh peserta rapat bahwa standar pengumpulan data di BPS sudah mutlak
dan berstandar internasional. Sehingga dapat dibandingkan, baik antar
wilayah, waktu dan antar negara. Di samping itu, Beliau juga
menyampaikan kepada peserta rapat yang hadir, apabila ada output yang
dihasilkan oleh BPS dirasa tidak sesuai dengan yang dikehendaki, agar
para stakeholder dapat menyampaikannya kepada BPS didukung dengan data
pendukung dan penjelasan yang logis. Sehingga dapat dijadikan
pertimbangan sebelum data tersebut release.

Terakhir, pada sesi diskusi beberapa peserta rapat menyampaikan
tanggapan dan usulan mengenai penyusunan Publikasi Kabupaten Dalam Angka
2018 dan Kecamatan Dalam Angka 2018, yang pada intinya semua sepakat
untuk menjadikan kedua publikasi ini menjadi lebih berkualitas. (NRF)