Kegiatan sosialisasi Disagregasi Pembentukan
Modal Tetap Bruto (PMTB) di Provinsi Nusa Tenggara Barat dilaksanakan
serentak di semua Kabupaten/Kota, pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2018
setelah sebelumnya dilakukan sosialisasi dalam tingkat provinsi.
Sosialisasi Disagregasi PMTB Kabupaten Sumbawa dilaksanakan di Hotel
Samawa Transit dimulai jam 09.00 hingga selesai. Oleh karena kegiatan
ini berada dalam tanggung jawab bidang Neraca Wilayah dan Analisis
Statistik (NWAS), maka dalam tingkat Kabupaten ketua pelaksana kegiatan
adalah Kepala Seksi NWAS.
Kegiatan ini bertujuan untuk
berkoordinasi sekaligus bersosialisasi mengenai salah satu kegiatan
survei yang disusun dan akan dilaksanakan oleh BPS dalam waktu dekat
ini, yakni Survei Disagregasi PMTB. Adapun jumlah tamu undangan yang
turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah sebanyak 45 orang yang
berasal dari kantor dinas, kantor desa, perusahaan finansial dan non
finansial serta lembaga non profit di Kabupaten Sumbawa. Dalam
sosialisasi tersebut, ibu Nadliroh sekalu ketua panitia menyampaikan
bahwa kegiatan survei akan dilaksanakan pada tanggal 1 April hingga 30
JUni 2018. Tidak lupa juga menekankan agar para tamu undangan yang
kemudian merupakan sampel survei untuk dapat memberikan jawaban yang
objektif dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Dalam
sambutan Bupati Sumbawa yang diwakilkan oleh Bapak Drs.H.
Muhammading,M.Si. menyampaikan kepada peserta untuk mengikuti kegiatan
Disagregasi PMTB ini dengan sungguh-sungguh agar apa yang akan
dihasilkan dalam kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaiknya untuk
pembangunan daerah Sumbawa di kemudian hari. Selain itu, sambutan
tersebut sedikit menjelaskan mengenai bentuk investasi fisik, berbentuk
kapital atau barang modal yang merupakan salah satu komponen untuk
merealisasikan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.
Dalam
kegiatan ini, dihadirkan dua orang narasumber yakni Kepala BPS Kabupaten
Sumbawa, bapak Ir. Agus Alwi dan Ibu Rini Rahmani, SE., MM. selaku
Kabid Penanaman Modal, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu. Sementara itu, ibu Yassinta Ben Katarti, SST., M.Si selaku Kepala
Seksi Analisis Statistik Lintas Sektor BPS Provinsi NTB turut hadir
dalam kegiatan ini selaku moderator.
Pak Agus menuturkan
bahwa barang modal dan tenaga kerja merupakan dua indikator yang
menjadi penentu dalam pembangunan ekonomi, didukung oleh arus kerja yang
baik sehingga menghasilkan output yang berdaya guna bagi perekonomian.
Beliau juga menekankan beberapa alasan pentingnya melaksanakan kegiatan
PMTB ini, yakni:
- Pengembangan dunia usaha merupakan program nasional keempat beserta dengan pengembangan pariwisata
- Belanja
untuk barang modal memberikan kontribusi yang besar terhadap PDB
pengeluaran. Akan tetapi pada kenyataannya modal tetap ini hanya dicatat
beberapa barang yang terlihat. Oleh karena itu, Survei DIsagregasi ini
untuk menangkap barang-barang modal yang dikeluarkan oleh pengusaha
secara lebih rinci.
- Adanya harapan dari pengguna data agar BPS dapat menyajikan data yang lebih detail.
Sebagai penutup materi, Pak Agus menyampaikan suatu hal yang
ditekankan kepada para pengusaha bahwa apabila Investasi daerah tinggi
maka dapat menyediakan lapangan kerja yang yang lebih banyak. Hal
tersebut dapat menarik para tenaga kerja dengan keahlian yang lebih
tinggi dengan berbagai latar belakang sehingga perekonomian akan
berkembang secara pesat.
Sementara itu, BU Rini menyampaikan
potensi dan peluang investasi di Kabupaten Sumbawa berdasarkan data dari
Dinas yang bertanggung jawab akan hal tersebut. Realisasi investasi
tahun 2017 meningkat pesat dibandingkan tahun sebelumnya dengan nilai
investasi tertinggi adalah pada sektor pariwisata, akomodasi, penyedia
makanan dan sejenisnya yang mencapai 11,7 Triliun pada tahun 2017,
dibandingkan tahun sebelumnya sektor ini meningkat berkali lipat.
Disamping itu, investasi perumahan juga meningkat hingga enam kali lipat
dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 470,9 Millyar sedangkan tahun
2016 hanya 62,87 Millyar. Nilai investasi di Kabupaten Sumbawa masih
didominasi oleh investor lokal.
Di akhir sosialisasi,
beberapa pertanyaan dari peserta yang hadir sebagian besar menyampaikan
beberapa pertanyaan dan saran mengenai data-data yang dihasilkan serta
dipublikasikan BPS. Diskusi ini berlangsung interaktif antara peserta
dan narasumber. Pak Agus, selaku kepala BPS menanggapi pertanyaan
mengenai output BPS dengan menjelaskan mengenai proses penyusunan,
pengumpulan, pengolahan hingga data tersebut dapat dipublikasikan oleh
BPS.